Sektor hotel dan resto di Kota Kediri belum menunjukkan geliat jelang libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Lesunya reservasi menjelang libur panjang ini disebabkan karena kondisi ekonomi masyarakat yang tidak baik-baik saja.
Selain daya beli masyarakat yang semakin rendah, dampak ekonomi global disinyalir ikut menjadi pemicunya. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kediri Raya Sri Rahayu Titik Nuryati mengatakan, pihaknya belum bisa memprediksi okupansi selama libur Nataru.
Hingga saat ini, belum ada tanda peningkatan reservasi yang signifikan. “Saat ini, hotel-hotel masih belum ada reservasi yang menggembirakan bagi usaha hotel,” terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (13/12) lalu.
Perempuan yang akrab disapa Yayuk itu menduga, kondisi ekonomi masyarakat saat ini ikut berpengaruh. Sehingga, membatasi masyarakat melakukan reservasi hotel selama libur akhir tahun itu.Lemahnya ekonomi itu tidak hanya berdampak pada hotel dan resto. Transportasi udara di Kediri pun turut kena imbasnya. Bahkan maskapai penerbangannya pun tersisa hanya satu. Dengan rute Kediri-Jakarta.
Adapun terkait analisa pasti tren okupansi hotel, menurutnya baru bisa disampaikan jelang atau setelah momentum Nataru. Namun demikian, dia berharap industri perhotelan bisa tetap produktif selama momentum tertentu itu.