Kalian pasti sudah gak asing lagi dengan salah satu candi paling terkenal di Indonesia yaitu Candi Borobudur. Bangunan yang pernah masuk kedalam salah satu dari 7 keajaiban di dunia ini menjadi salah satu tujuan turis lokal maupun turis mancanegara ketika berkunjung ke Magelang, Jawa tengah.
Candi Budha terbesar di Indonesia sekaligus di dunia ini tepatnya berlokasi di Jl. Badrawati, Kw. Candi Borobudur, Kec. Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Beberapa hari yang lalu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengeluarkan pengumuman yang sempat menghebohkan publik dikarenakan keputusannya untuk menaikkan harga tiket masuk candi Borobudur menjadi 750 ribu rupiah.
Harga tersebut naik berkali-kali lipat dari harga sebelumnya yang berada pada kisaran harga 25 ribu hingga 50 ribu rupiah. Tak hanya itu, kini wisatawan yang memasuki Kawasan candi bobobudur juga diharuskan menggunakan jasa tour guide dari warga lokal sekitar.
Pihak pengelola sendiri menerapkan tarif masuk menjadi 2 macam, yakni ketika masuk kawasan candi dan naik ke atas stupa. Harga Tike Masuk (HTM) yang naik menjadi 750 ribu adalah ketika pengujung mau naik ke atas stupa.
Luhut sendiri menyampaikan hal ini dilakukan demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara.
“Ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang,” dikutip dari akun instagram @luhut.pandjaitan
Sedangkan untuk harga tiket memasuki kawasan borobudur sendiri tetaplah sama yakni 50 ribu rupiah per orangnya.
Secara candi borobudur sendiri diperkirakan sudah ada sejak sekitar Abad ke-8 dan ke-9 Masehi. Sehingga keputusan itu dirasa perlu untuk biaya perawatan candi yang rawan sekali untuk mengalami pelapukan, perubahan iklim, erupsi gunung berapi, hingga gempa bumi.
Pro dan Kontra
Tak lama berselang, putusan Luhut untuk menaikkan HTM menuai kritikan dari berbagai pihak mulai dari beberapa politisi partai hingga Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi).
Wakil ketua DPR RI muhaimin iskandar mengatakan bahwa kenaikan tarif tersebut dinilai terlalu mahal dan perlu dikaji ulang. Mengingat pariwsiata indonesia baru saja mengalami mati suri sehingga ditakutkan kenaikan tersebut menyebabkan turunnya jumlah wisatawan.
Selanjutnya yang terjadi adalah warga sekitar yang menggantungkan hidup dari wisata Borobudur kehilangan pemasukan.
Tanggapan serupa juga disampaikan Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda, dimana ia menilai menaikkan HTM bukanlah satu-satunya solusi menjaga kelestarian Candi Borobudur. Masih banyak cara lain yang bisa dilakukan.
Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) sendiri mengatakan kalau rencana ini ditakutkan akan menimbulkan permasalahan baru di masyarakat seperti kecemburuan sosial. Sehingga mereka kurang setuju dengan putusan tersebut.
Akibat mendapatkan banyak kritikan, rencana tersebut akhirnya ditunda terlebih dahulu. Luhut mengatakan rencana tersebut akan dikaji ulang dan dibahas kembali dengan pemerintah untuk selanjutnya diputuskan oleh Presiden Joko Widodo.
Jika harga tiket masuk Borobudur masih tinggi, kalian masih mau gak sih datang ke candi budha terbesar didunia ini? tulis pendapatmu dikolom komentar dibawah ya!