Pulau Bali terkenal dengan sejuta keindahan alam dan budayanya yang juga unik. Mulai dari wisata alam, pedesaan, tempat hiburan, kuliner, adat, hotel semua bisa kalian temukan dalam satu paket di pulau Bali.
Tak heran hampir setiap harinya bali tak pernah sepi pengunjung baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Bahkan nama bali sendiri sudah terdengar hingga berbagai penjuru dunia dan menjadi destinasi impian untuk menghabiskan waktu liburan.
Mungkin ketika orang menyebutkan kata Bali, seketika kata yang terbesit dalam otak selalu tentang pantai, pantai, dan pantai. Keindahan pantainya memang patut diacungi jempol dan Bali terkenal memiliki banyak pantai yang indah.
Namun bagi kalian yang sudah bosan dengan pantai dan ingin liburan yang jauh dari keramaian, terdapat satu desa di Bali yang bisa jadi tujuan destinasi kamu.
Pada awal tahun 2016, Desa ini dinobatkan sebagai desa terbersih di Dunia versi majalah Amerika Serikat, Boombastic Magazine. Bersama dengan dua desa lainnya di dunia yaitu Desa Giethoorn di Belanda dan Desa Mawlynnong di India.
Sekilas Mengenai Desa Penglipuran
Desa ini bernama Desa Penglipuran. Tak hanya sebagai desa terbersih di dunia saja, desa ini juga berhasil menyabet berbagai pernghargaan tingkat nasional maupun internasional. Mulai dari penghargaan Kalpataru tahun 1995, ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award) tahun 2017, hingga yang terbaru masuk dalam Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation.
Sekedar informasi, penghargaan Kapaltaru sendiri merupakan bentuk apresiasi tertinggi yang diberikan kepada para pejuang lingkungan hidup dan kehutanan. Bukan tanpa sebab, masyarakat Desa Penglipuran dianggap berhasil mempertahankan dan memelihara 75 hektar hutan bambu dan 10 hektar vegetasi lainnya yang menjadi ciri khas desanya.
Desa Penglipuran merupakan salah satu dari sembilan desa adat yang ada di bali . Diresmikan sebagai desa wisata pada tahun 1993, desa ini sangat ramai dikunjungi para wisatawan, lokal maupun mancanegara hingga saat ini.
Berdiri diatas tanah seluas 112 Ha dengan rincian 50 Ha untuk lahan pertanian, hutan bambu 45 Ha, hutan kayu 4 Ha, pemukiman 9 Ha, tempat suci 4 Ha dan fasilitas umum. Tercatat ada 985 jiwa dalam 234 keluarga pada catatan sensus awal tahun 2022. Mereka tersebar di 76 pekarangan yang terbagi rata di setiap sisinya dari total 112 hektar.
Usaha masyarakat desa dalam menjaga kebersihan dan keasrian Desa Penglipuran juga patut dicontoh. Dimana Desa ini menyiapkan tempat sampah setiap 30 meter. Selain itu adanya larangan untuk kendaraan bermotor masuk ke area ini. Sehingga desa ini bisa dipastikan sangat bebas polusi. Udara dan hawa disana pun tetap terasa sejuk dikala teriknya matahari di pulau Bali.
Ini membuktikan betapa mereka benar-benar menjaga kebersihan desa ini. Tak heran desa ini berhasil menyandang gelar sebagai salah satu dari tiga desa terbersih di dunia.
Aristkektur Bangunan dan Tata Ruang
Selain itu bentuk bangunan rumah dan tata ruangnya juga memiliki keunikan dimana tinggi dan luas tiap rumah dibuat sama. Hal ini untuk menggambarkan kesetaraan antar masyarakat di desa, tidak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah.
Harga Tiket Masuk
Untuk bisa memasuki kawasan desa ini, pengunjung akan dikenakan tarif berdasarkan usia dan kewarganegaraannya. Bagi wisatawan lokal dewasa akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp 25.000 dan anak kecil sebesar Rp 20.000. Sedangkan untuk wisatawan asing dewasa dikenakan biaya masuk sebesar Rp 30.000 dan anak kecil sebesar Rp 25.000.
Waktu terbaik untuk liburan ke desa Pengelipuran Bangli adalah pada saat hari raya Galungan. Karena penduduk desa akan memasang penjor di depan rumah mereka. Dari sini kalian akan terkesima dan menyadari betapa indahnya desa ini dengan keunikan dan adat istiadatnya.
Jadi tunggu apalagi, segera rencanakan liburanmu bersama keluarga ataupun sahabatmu ke Desa Penglipuran Bangli, Bali. Buktikan sendiri keindahan dan kebersihannya.