Optimisme Peningkatan Okupansi Hotel di Kabupaten Tabanan pada Libur Akhir Tahun 2024
Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Tabanan, I Wayan Sudartayana, menyatakan bahwa okupansi hotel di Kabupaten Tabanan diperkirakan akan tumbuh positif selama libur akhir tahun 2024. Hal ini dipengaruhi oleh wacana pemerintah yang membahas penurunan harga tiket pesawat hingga 10%. Jika kebijakan ini terlaksana, jumlah wisatawan, baik asing maupun domestik, yang berkunjung ke Bali, termasuk Tabanan, kemungkinan besar akan meningkat.
Dampak Positif Penurunan Harga Tiket Pesawat
Sudartayana menjelaskan bahwa dengan adanya wacana penurunan harga tiket pesawat, pelaku wisata di Tabanan merasa lebih optimis. “Kami berharap kebijakan ini benar-benar terwujud. Jika kebijakan ini diterapkan, kami percaya okupansi hotel bisa mencapai 80-85% pada libur akhir tahun 2024,” ungkap Sudartayana. Menurutnya, kebijakan ini akan membawa lebih banyak wisatawan ke Bali, yang tentunya menguntungkan sektor perhotelan di Tabanan.
Proyeksi Okupansi Hotel Menjelang Libur Natal dan Tahun Baru 2025
Menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), para pelaku wisata di Tabanan semakin optimis. Salah satunya adalah Homm Saranam Baturiti Hotel yang terletak di kawasan wisata Baturiti. Direktur Pemasaran dan Penjualan hotel tersebut, I Kadek Masaru Budiartha, mengungkapkan bahwa hotel sudah mulai menerima banyak pemesanan kamar untuk libur Nataru. “Kami sudah menerima banyak pemesanan kamar. Sebagian besar datang dari wisatawan Eropa, seperti dari Inggris, Prancis, Jerman, Belanda, dan Italia,” jelas Budiartha.
Wisatawan Eropa Mendominasi Pemesanan Kamar Hotel
Budiartha menambahkan bahwa wisatawan Eropa menyumbang sekitar 75% dari total pemesanan kamar. Sementara itu, wisatawan domestik hanya sekitar 25%. Rata-rata, wisatawan Eropa menginap selama 4,5 hari. “Kami berharap tren ini akan terus berlanjut. Wisatawan Eropa biasanya memesan kamar jauh-jauh hari untuk liburan panjang seperti Nataru,” tambahnya.
Peningkatan Okupansi Hotel di Tanah Lot
Selain Baturiti, kawasan wisata Tanah Lot juga mengalami peningkatan okupansi hotel. Manajer Natys Hotel Tanah Lot, Viany Velantina, mengatakan bahwa hotel menargetkan tingkat hunian mencapai 80-85% pada libur Nataru. “Kami melihat tren positif dalam pemesanan kamar. Beberapa tamu sudah mulai memesan untuk libur Natal dan Tahun Baru,” ujar Vela. Meskipun pemesanan awal Desember masih 30%, ia yakin angka tersebut akan terus meningkat menjelang liburan.
Pengaruh Positif Kebijakan Pemerintah terhadap Pariwisata
Vela juga menambahkan bahwa kebijakan penurunan harga tiket pesawat yang dicanangkan pemerintah memberi dampak positif. “Dengan penurunan harga tiket pesawat, jumlah wisatawan yang datang ke Bali akan meningkat. Ini akan langsung berdampak pada tingkat hunian hotel di Tanah Lot,” lanjutnya. Pihak hotel berharap tren positif ini akan terus berlanjut hingga libur Nataru dan mendukung perkembangan sektor pariwisata di Tabanan.
Harapan untuk Pertumbuhan Pariwisata yang Berkelanjutan
Secara keseluruhan, pelaku wisata di Kabupaten Tabanan berharap tren positif ini bisa terus berlanjut hingga libur Natal dan Tahun Baru. Mereka berharap, dengan meningkatnya okupansi hotel, sektor pariwisata akan tumbuh berkelanjutan. “Kami berharap kebijakan pemerintah yang mendukung pariwisata, seperti penurunan harga tiket pesawat, dapat memberikan dampak yang lebih besar, tidak hanya pada liburan akhir tahun, tetapi juga jangka panjang,” ujar Sudartayana.