Dark Mode Light Mode

ARR Tinggi Belum Tentu Cuan! Ini Rahasia di Balik RevPAR Hotel

Pernah dengar istilah RevPAR waktu ngobrol sama orang hotelier? Kalau belum, tenang aja kamu bukan satu-satunya! Banyak yang tahu istilahnya, tapi belum tentu paham seberapa penting angka kecil ini buat hotel.

Padahal, RevPAR itu ibarat “nilai rapor” yang menunjukkan seberapa efisien hotel menghasilkan uang dari semua kamarnya, bukan cuma yang laku. Yuk, kita bahas dengan cara paling simpel!

Apa Sih RevPAR Itu?

RevPAR singkatan dari Revenue per Available Room, alias pendapatan per kamar tersedia.
Artinya, RevPAR menghitung berapa rata-rata uang yang dihasilkan dari setiap kamar yang dimiliki hotel, baik kamar itu terisi tamu atau nggak.

Jadi kalau kamu punya 100 kamar, dan cuma 70 yang terjual hari ini, RevPAR bakal tetap memperhitungkan semuanya.
Tujuannya? Supaya manajemen bisa tahu:

Advertisement

“Apakah semua kamar kita benar-benar menghasilkan uang sesuai potensi?”

Kenapa RevPAR Itu Penting Banget?

 

Nah, RevPAR ini bukan cuma angka buat laporan keuangan aja. Buat para hotelier, RevPAR itu alat ukur paling jujur untuk tahu apakah strategi harga dan okupansi kamu udah seimbang atau belum.

Karena RevPAR menggabungkan dua hal penting:

  1. Harga kamar (Average Room Rate/ARR)
  2. Tingkat keterisian kamar (Occupancy Rate)

Hotel yang ramai belum tentu cuan kalau harga kamarnya kelewat murah. Sebaliknya, hotel eksklusif dengan harga tinggi juga belum tentu optimal kalau banyak kamar kosong. Di sinilah RevPAR bantu kasih gambaran “big picture”-nya.

Contoh Simpelnya

Misalnya kamu punya:

  • Total kamar: 170
  • Kamar terjual: 100
  • Harga rata-rata per kamar: Rp700.000

Maka:
Total Pendapatan Kamar = 100 × Rp700.000 = Rp70.000.000

Terus tinggal dibagi semua kamar:
Rp70.000.000{170} = Rp411.765

Artinya, setiap kamar (terjual maupun kosong) menghasilkan sekitar Rp411 ribuan per hari. Lumayan buat tahu performa real hotel kamu kan?

ARR Tinggi Belum Tentu Cuan!

 

Ini yang sering banget salah kaprah. Banyak manajer hotel bangga karena ARR-nya tinggi, tapi pas dicek RevPAR-nya malah kecil.
Itu artinya masih banyak kamar kosong yang gak menghasilkan.

RevPAR bantu kamu lihat gambaran sebenarnya bukan cuma soal harga, tapi seberapa efektif semua kamar bisa berkontribusi ke pendapatan.

Kesimpulan: RevPAR Itu Cermin Keuangan Hotel

Kalau ARR itu ibarat harga jual, maka RevPAR adalah seberapa efektif kamu “jualannya.”
Dengan rutin memantau RevPAR, kamu bisa tahu kapan harus naikin harga, kapan harus promo, dan gimana strategi agar semua kamar tetap produktif.

 

Jadi, buat kamu yang kerja di dunia hospitality jangan cuma hafal singkatannya aja, tapi pahami maknanya!
Karena di balik angka kecil bernama RevPAR ini, tersembunyi potret besar seberapa cuan bisnis hotel kamu sebenarnya.  Kunjungi juga website dailyhotels.id untuk informasi menarik lainnya.

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Previous Post

Villa Luxury Escape di Seminyak, Bali: Liburan Privasi dengan Sentuhan Elegan!

Next Post

Hotel Dekat GBK untuk Nonton Konser: Biar Nggak Ketinggalan Moment, Nggak Repot Pulang Malam!

Advertisement