Grup perhotelan Accor kembali berkomitmen untuk menggunakan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di setiap jaringan hotelnya. Komitmen tersebut tertuang melalui kontrak kerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan juga pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam hal ini, Accor melibatkan 15 UMKM di DKI Jakarta untuk bekerja sama dengan jejaring Accor. Seluruh UMKM tersebut telah melalui proses kurasi yang ketat sehingga produk-produk terpilih akan terjamin mutu dan kualitasnya.
Garth Simmons, CEO Accor Asia Tenggara, Jepang, dan Korea Selatan, menyampaikan apresiasinya terhadap Accor Indonesia karena mampu melanjutkan kerja samanya dengan Kemendag. DKI Jakarta akan menjadi provinsi ke-8 pelaksanaan kerja sama ini dan diharapkan jejaring Accor dapat menyerap produksi UMKM di daerah tersebut.
Garth mengatakan, kerja sama ini sejalan dengan program Rediscover Indonesia yang dilakukan Accor selama setahun. Program ini bertujuan untuk mendorong wisatawan agar dapat menikmati pengalaman terbaik saat menginap di hotel Accor. Rediscover Indonesia dilaksanakan secara serentak di lebih dari 130 hotel Accor Indonesia.
“Wisatawan akan menikmati pengalaman menginap lebih dari sekadar menginap dengan berbagai cara di dalamnya. Melalui program ini, mereka akan diajak untuk menikmati destinasi alam, seni budaya, kuliner, dan kebugaran lewat kemitraan hotel dengan UMKM,” jelas Garth.
Garth juga menambahkan, kerja sama ini sebagai salah satu upaya Accor dalam mendukung gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Melalui sinergi ini, Garth, berharap agar semua pihak yang terlibat dapat merasakan manfaat terbaiknya di waktu mendatang.
“Langkah ini juga sebagai salah satu upaya kami untuk mendorong pemulihan pariwisata Indonesia, khususnya sektor perhotelan,” dia menambahkan.
Ida Rustini, Direktur P3DN Kemendag, berharap agar ke depannya akan terjalin kerja sama lainnya oleh pihak Accor. Setelah DKI Jakarta, diharapkan kegiatan serupa ini dapat dilanjutkan di sejumlah provinsi lainnya. Sebelumnya, Kemendag telah melaksanakan program ini di tujuh provinsi berbeda, yakni Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Utara.
“Kami berharap agar semangat kegiatan ini dapat menjangkau dan dimanfaatkan seluruh UMKM di Indonesia secara inklusif,” ucap Ida.