Hotel Non-Bintang Jadi Pilihan Terjangkau untuk Rayakan Nataru
Menjelang libur panjang akhir tahun dan pergantian tahun 2024-2025, tingkat okupansi hotel non-bintang di Kabupaten Bogor tercatat masih rendah. Ternyata, jenis hotel ini tidak menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang merencanakan liburan panjang. Berbeda dengan hotel berbintang yang telah jauh-jauh hari menyiapkan berbagai program, promo, dan event untuk menyambut Tahun Baru 2025.
Sekjen PHRI Kabupaten Bogor, Boboy Ruswanto, mengatakan bahwa hotel non-bintang biasanya akan ramai menjelang tahun baru, terutama saat libur Natal. “Biasanya, hotel non-bintang akan mengalami lonjakan jumlah tamu secara mendadak. Tapi untuk saat ini, masih sepi,” ujarnya pada Minggu (8/12/2024).
Sementara itu, hotel berbintang di Kabupaten Bogor sudah banyak yang dipenuhi dengan reservasi tamu yang memesan jauh-jauh hari. Salah satu daya tarik hotel non-bintang adalah harga yang lebih terjangkau, dengan fasilitas yang tidak kalah menarik. Boboy menambahkan, “Untuk hotel kelas melati, tarifnya mulai dari Rp 100 ribu per malam. Saat weekend atau libur panjang, harga bisa mencapai sekitar Rp 150 ribu. Bahkan, banyak juga yang dipromosikan lewat aplikasi.”
Meski tingkat pemesanan hotel non-bintang belum tinggi, beberapa hotel tetap berharap ada peningkatan saat libur Natal dan Tahun Baru. Salah satunya Hotel Gerbera, yang menurut Lenty, bagian dari tim marketing, saat ini baru mencatatkan tingkat reservasi sekitar 30%. “Iya, masih sepi untuk hotel non-bintang. Di hotel kami, baru 30 persen yang terisi,” kata Lenty.
Bagi wisatawan yang merencanakan liburan malam tahun baru, Boboy juga mengingatkan agar datang lebih awal, karena Satlantas Polres Bogor akan menutup beberapa jalan pada pukul 18.00 WIB, menjelang pergantian tahun.
Semoga saja, meskipun tingkat okupansi masih rendah, libur Natal dan Tahun Baru akan membawa harapan bagi pengelola hotel di Kabupaten Bogor.
