Baru-baru ini dunia maya tengah dihebohkan dengan salah satu makanan tradisional khas Jepang yaitu Natto. Banyak video yang bersliweran di media sosial Tiktok menujukkan berbagai macam reaksi orang setelah makan Natto.
Ada sebagian orang mengatakan baunya mirip kaos kaki busuk ditambah dengan tampilannya yang menjijikkan dengan lendir yang lengket-lengket. Di lain sisi, sebagian orang justru tidak mempermasalahkan aroma tersebut dan mengatakan makanan ini tak seburuk yang dikatakan orang.
Karena adanya pro dan kontra, Makanan ini menjadi ramai diperbincangkan dan banyak netizen makin dibuat penasaran dengan makanan unik satu ini. Justru karena aroma menyengat dan tampilannya yang menjijikkan, di Indonesia makanan ini justru dianggap unik dan menantang.
Beragam pendapat tersebut akhirnya memunculkan sebuah ide yaitu Natto challenge.
Nah berbicara tentang natto, kalian pada tau gak sih kalau awal mula terciptanya natto karena unsur ketidaksengajaan? Lantas bagaimana sebenarnya rasa, tekstur, harga, dan dapat dibeli dimana saja? Daripada makin penasaran, langsung saja simak penjelasan berikut!
Sekilas Tentang Natto
Natto merupakan makanan tradisional khas Jepang yang terbuat dari hasil fermentasi kacang kedelai dan memiliki kadungan gizi tinggi. Dengan tampilan dan tekstur yang berlendir ditambah aromanya yang menyengat menjadikan makanan ini tidak disukai banyak orang.
Di Jepang sendiri, natto biasanya dimakan saat sarapan bersama dengan nasi, miso soup dan acar sayuran. Menurut mereka, natto akan jadi lebih nikmat ketika dimakan bersamaan dengan nasi.
Pertama kali makanan ini ditemukan pun berawal dari ketidaksengajaan. Dimana menurut beberapa sumber, natto muncul sekitar tahun 1500-an, era dimana perang masih sering terjadi di berbagai daerah.
Kala itu sekelompok prajurit Jepang sedang dalam masa perang dan mereka merebus kedelai sebagai pakan kuda. Agar pakan tersebut mudah untuk dibawa dan disimpan, mereka berinisiatif untuk membungkusnya dengan jerami padi.
Namun seusai perang, ketika jerami padi tersebut dibuka yang ditemukan justru kedelai tersebut telah terfermentasi. Teksturnya pun menjadi lengket dan berserabut. Namun karena keterbatasan persediaan makanan, akhirnya mereka memberanikan diri untuk mencicipi makanan tersebut.
Secara mengejutkan rasa kedelai tersebut ternyata tak seburuk tampilannya. Mereka justru menyukai rasa dari kedelai tersebut dan akhirnya menjadi makanan yang sering dikonsumsi hingga sekarang.
Manfaat Natto
Meskipun aroma dan tekturnya yang tidak menggiurkan, ternyata makanan fermentasi ini memiliki segudang manfaat yang baik bagi tubuh manusia.
Diketahui dalam tiap 100 gram natto, ada kalori, lemak, karbohidrat, serat, protein, mangan, zat besi, tembaga, vitamin K1, magnesium, kalsium, vitamin C, kalium, zinc, selenium, dan probiotik.
Manfaat tersebut diantaranya sebagai berikut:
-
Bagus Untuk Kesehatan Tulang
Sebuah studi yang dilakukan pada wanita premenopause menunjukkan bahwa asupan natto dapat meningkatkan pembentukan tulang. Natto mengandung vitamin K2 tingkat tinggi, nutrisi yang terkait dengan peningkatan pergantian tulang dan kekakuan tulang.
-
Membantu Melancarkan pencernaan
Dalam natto sendiri mengandung bakteri BacillusSubtilis yang menghasilkan Enzim Nattokinase yang memiliki zat antioksidan baik untuk pencernaan dan kekebalan tubuh. Probiotik atau bakteri baik tersebut sangat berperan baik dalam membantu melancarkan pencernaan. Makanan ini bagus dikonsumsi bagi kamu yang sering mengalami perut kembung, susah buang air besar, dan diare akibat konsumsi antibiotik.
-
Meningkatkan Kesehatan Jantung
Studi menunjukkan bahwa probiotik yang terkandung dalam natto dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung. Enzim Nattokinase tersebut diketahui dapat mengurangi pembekuan darah, sehingga mencegah penyakit kardiovaskular. Nattokinase juga memiliki efek anti-koagulan, anti-aterosklerotik, dan neuroprotektif – yang semuanya berkontribusi pada kesehatan jantung
-
Mengurangi Resiko Terkena Kanker
Kandungan Isoflavon kedelai ditemukan dapat mengurangi risiko gastrointestinal, prostat, dan kanker payudara.Vitamin K2 didalamnya juga berguna menurunkan risiko terkena kanker hati
Cara Makan
Meskipun natto adalah makanan khas Jepang, nyatanya tidak semua masyarakat Jepang suka dengan natto. Biasanya orang Jepang menyantapnya dengan mencampurkan sedikit Shoyu atau kecap asin Jepang diatasnya. Jika ingin lebih nikmat lagi terkadang mereka juga menambahkan telur Jepang mentah kedalamnya.
Adapun cara tersendiri untuk menikmati natto. Menurut orang Jepang sebelum makan, natto harus diaduk terlebih dahulu hingga mengeluarkan busa baru dimakan. Namun kebanyakan masyarakat Indonesia hanya mengaduknya sebentar saja dan langsung menyantapnya.
Di pasar Jepang sendiri saat ini telah banyak beredar natto yang tidak mengeluarkan bau. Dengan adanya inovasi tersebut kini orang-orang yang tidak menyukai natto karena baunya pun sudah bisa mengkonsumsinya.
Harga
Dari segi harga sendiri, makanan ini bisa dibilang masih terjangkau. Di beberapa marketplace seperti shopee, tokopedia, lazada harga Natto dibandrol mulai dari Rp 50.000 saja. Harga tersebut sudah termasuk 3 kemasan natto instan yang siap dimakan.
Dalam kemasan juga terdaapat shoyu dan mustard untuk dicampur kedalam natto.
Itulah tadi informasi seputar natto, makanan khas Jepang yang sedang tren di masyarakat Indonesia. Jadi sekarang apa kamu tertarik untuk cobain makanan satu ini?