ARTOTEL Thamrin – Jakarta kembali menyelenggarakan pameran seni gabungan ‘ABSRACT IS THE NEW REALISM’ oleh tiga seniman kontemporer : Donald Saluling, Sandy Tisa dan Fauzi Satyaputra. Pameran seni ini dibuka untuk umum dari tanggal 4 Maret hingga 7 May 2023 di ARTSPACE, ARTOTEL Thamrin – Jakarta.
Pameran kali ini menampilkan berbagai karya seni dengan konsep abstract. Abstrak sendiri ini tidak terlalu mudah dipahami karena dalam prosesnya sendiri diartikan sebagai bentuk sensasi maupun bentuk figuratif dari suatu objek.
Dalam pameran gabungan yang ditampilkan kali ini, banyak karya yang diadopsi dari suatu hubungan yang didasari dari imajinasi ataupun bentuk yang pernah dilihat, didengar hingga pengalaman yang terjadi. Kriteria yang digunakan harus keluar dari sisi seniman itu sendiri bukan meniru atau menduplikasi alam dunia.
Dalam karya yang ditampilkan Donald Saluling, pria lulusan Seni Rupa Murni dan Desain Grafis di Portland University, Portland Amerika Serikat ini mengeksplorasi ruang negatif dengan cara non-representasional yang memiliki peran besar.
Lewat pemahaman yang lebih dari 10 tahun, Donald secara spontan melakukan proses berkarya yang dituang lewat empat karya yang ditampilkan di pameran kali ini. Proses menggambar di lokasi membuatnya belajar melihat, menghubungkan hingga merekam lebih baik untuk bercerita.
Pada pemahaman Fauzi Satyaputra, lewat kecintaannya pada seni rupa dan musik. Fauzi muncul dengan gaya lukisannya yang terinspirasi lewat sudut pandangnya tentang apa yang di dalam otaknya.
Pria yang sudah melanglang buana dalam memamerkan karyanya di mancanegara ini, menggabungkan gaya abstrak dan surreal. Abstrak sendiri mewakili koneksi tentang apa yang di dalam otak. Sedangkan surreal muncul sebagai simbol untuk membantu Fauzi menyampaikan pesan kepada penonton.
Berbeda dengan keduanya Sandy Tisa pada pemahamannya terhadap seni abstrak ditarik dari ranah personal seseorang ke dalam ide karyanya. Bagi sandy, tentu hal ini adalah lumrah lewat realitas yang terjadi dalam kesehariannya.
Lewat karyanya kali ini, Sandy tidak benar – benar memposisikan dirinya dalam seni abstrak murni namun Sandy menuangkannya lewat komposisi warna, garis, bentuk, tekstur yang disajikan sebagai dirinya sendiri (non representasional / non objek) hingga kejadian – kejadian diambil dari sejumlah momen yang diekspresikan melalui bentuk kasat mata.
Dicky Panjaitan, selaku General Manager ARTOTEL Thamrin Jakarta mengatakan bahwa mereka senang sekali dapat mempersembahkan satu lagi pameran seni kontemporer yang kali ini dengan tema abstrak.
Pada kesempatan ini juga ARTOTEL Group khususnya selalu memperkenalkan Seni Rupa Indonesia yang lebih luas lagi lewat ekspresi jiwa seniman. Semoga pameran kali ini dapat diterima dan dinikmati oleh para tamu.