Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) melalui gerakan berbasis digital Siap Darling (Siap Sadar Lingkungan) mengajak generasi muda peduli lingkungan untuk melakukan penanaman di Kawasan Candi Dieng, Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah.
Melalui kegiatan ini, gerakan Siap Darling menciptakan ekosistem pelestarian lingkungan bersama mahasiswa sebagai agen penggerak perubahan. Aksi penanaman ini diharapkan dapat berlangsung secara berkelanjutan.
“Sejak diluncurkan pada 2019, gerakan Siap Darling telah menginisiasi sejumlah aksi positif yaitu Candi Darling lewat penanaman pohon dan semak berbunga di berbagai situs warisan sejarah. Generasi muda dapat berkontribusi melalui giat pelestarian lingkungan sekaligus mencintai situs warisan sejarah Indonesia. Kami berharap aksi ini dapat menginspirasi serta melibatkan lebih banyak mahasiswa untuk lebih peduli lingkungan dan menjaga warisan sejarah dalam jangka panjang,” kata Director of Communications Djarum Foundation, Mutiara D. Asmara.
Hingga Juni 2022, gerakan Siap Darling telah melibatkan 2.352 Darling Squad dari 295 kampus di 203 kota/kabupaten.
“Dalam giat Candi Darling, Darling Squad terlibat aktif dalam konservasi alam dan penghijauan di berbagai situs warisan sejarah. Saat ini kami telah menginsiasi penanaman di 8 (delapan) Kawasan candi yang tersebar di Pulau Jawa. Candi Dieng memang terkenal kaya akan keragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan situs warisan sejarahnya. Sehingga secara khusus dalam kegiatan di kawasan candi ini, kami menghijaukan seluruh area sekitar candi,” kata Program Associate BLDF,Abdurrachman Aldila.
Adapun aksi penghijauan di sekitar situs warisan sejarah disambut baik oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah.
Kepala DLHK Provinsi Jawa Tengah, Widi Hartanto, ST, MT yang hadir sebagai pembicara dan ikut serta dalam kegiatan seremonial penanaman.
Widi menekankan pentingnya konservasi lingkungan dan situs warisan sejarah yang dilakukan secara beriringan oleh generasi muda.
“Merawat ekosistem di sekitar situs sejarah seperti candi adalah suatu upaya yang kompleks. Terlebih di Kawasan Candi Dieng, yang mana topografinya memungkinkan terjadinya potensi cuaca ekstrim seperti embun es sehingga merusak bibit pepohonan. Oleh karena itu, saya mengapresiasi upaya penghijauan ini sebab hasilnya dapat dilihat dalam tiga bulan, dan juga dalam jangka panjang. Bila kepedulian terhadap lingkungan terus dipupuk, tentu aksi ini tidak berhenti di acara ini saja, tapi bisa menggerakkan masyarakat di sekitar tempat tinggal masing-masing,” kata Widi.
Aksi kolaborasi gerakan Siap Darling untuk menanam di Kawasan Candi Dieng ini turut dihadiri oleh Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah, Sukronedi, yang tampil sebagai salah satu pembicara. Sukronedi mengungkapkan,
“Sebagai negeri yang kaya akan peninggalan sejarah, generasi muda perlu memahami lebih jauh kesatuan nilai antara candi dan lingkungan sekitarnya. Apalagi Jawa Tengah memiliki candi terbanyak di Indonesia, hingga 18 kawasan. Itu belum termasuk reruntuhan maupun artefak candi yang terus ditemukan di beberapa daerah. Oleh karenanya, kami menyambut baik kolaborasi dengan berbagai pihak, utamanya generasi muda dalam mendukung upaya konservasi alam dan situs sejarah”. imbuh Sukronedi.
Seremoni penanaman pohon di Kawasan Candi Dieng ini juga dihadiri oleh Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji dan PJ Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto, S.H., M.H. yang diwakilkan kehadirannya oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Banjarnegara, Ir. Singgih Haryono.
Dalam upaya penghijauan ini, ditanam 6.500 pohon dan semak berbunga di seluruh kawasan Candi Dieng.
Candi tersebut antara lain ada Candi Arjuna, Candi Setyaki, Candi Darmacala, dan Candi Bima. Setelah aksi penanaman dilakukan, BLDF juga akan merawat bibit tersebut hingga 6 (enam) bulan untuk memastikan pertumbuhannya optimal.