Hotel Majapahit merupakan salah satu tempat bersejarah di Indonesia. Hotel yang berada di Surabaya ini menjadi saksi bisu peristiwa perobekan bagian bendera berwarna biru hingga menyisakan warna bendera Indonesia yaitu Merah Putih. Perjuangan para pemuda kala itu memang tidak main-main.
Keberanian dan kegigihan dalam mempertahankan Kemerdekaan RI menjadi cerminan begitu besarnya rasa cinta terhadap tanah air. Kisah-kisah perjuangan itulah yang terus melekat dan tetap dikenang hingga saat ini. Di samping itu, Hotel Yamato sendiri mempunyai sejumlah fakta menarik. Apa saja? Simak selengkapnya di bawah ini
1. Berganti Nama Sebanyak 5 Kali
Mengutip dari situs resmi Hotel Majapahit, diketahui bahwa hotel bersejarah ini telah mengalami pergantian nama sebanyak 5 kali. Menurut sejarahnya, hotel ini didirikan pada 1910 oleh Sarkies bersaudara. Hotel ini dibuka secara resmi dengan nama Hotel Oranje pada 1911
Kemudian, pada 1942, Hotel Oranje berganti nama menjadi Hotel Yamato. Pergantian ini terjadi usai pasukan Jepang menduduki Indonesia setelah sebelumnya berhasil mengusir Belanda. Setelah peristiwa perobekan bendera pada 1945, hotel ini berubah nama menjadi Hotel Merdeka.
Pada 1946, Sarkies bersaudara mengambil alih pengelolaan hotel sekaligus mengubah namanya menjadi L.M.S Hotel. Nama ini merupakan singkatan dari Lucas Martin Sarkies, yang tidak lain adalah pendirinya
Tidak sampai di situ, pada 1969, L.M.S Hotel berganti nama kembali usai mempunyai pengelola baru. Adapun nama tersebut adalah Hotel Majapahit yang masih digunakan hingga sekarang ini.
2. Memiliki Ciri Khas Arsitektur Belanda
Sebagaimana diketahui, hotel ini dibangun oleh pengusaha bernama Lucas Martin Sarkies pada 1910. Hotel ini hadir dengan ciri khas arsitektur Belandanya yang begitu kental.
Warna dominan putih, pintu panjang, atap tinggi, dan bentuk jendela yang besar. Namun hotel ini sempat mengalami kerusakan akibat perang. Alhasil, setelah dilakukan renovasi, hotel ini diberi sentuhan arsitektur art nouveau dan art deco sehingga menghilangkan ciri khas awal gedung hotel.
3. Ditetapkan Sebagai Bangunan Cagar Budaya Nasional
Hotel Majapahit telah ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya Nasional. Ini tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 021/M/2014. Adapun keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan nilai sejarah yang ada pada Hotel Majapahit.
4. Mendapatkan Sejumlah Penghargaan
Beberapa penghargaan yang telah didapatkan yaitu penghargaan National Geographic Traveler dalam bidan arsitektur pada 2009, 50 Hotel Terbaik Dunia oleh Majalah Maxx-M pada 2010, penghargaan Golden Circle oleh Agoda pada 2011, Certificate of Excellence by Tripadvisor pada 2012 dan 2013, dan penghargaan The Favorite Hotel in Indonesia tahun 2012 dari Tourism Awards of Indonesia.
5. Tempat Terjadinya Peristiwa Perobekan Bendera
Upaya memerdekakan Tanah Air Indonesia penuh dengan cerita perjuangan. Salah satu saksi bisu dari perjuangan tersebut adalah Hotel Yamato alias Hotel Majapahit ini.
Di sinilah terjadi peristiwa perobekan bendera pada 19 September 1945. Kala itu sekelompok orang Belanda mengibarkan bendera Belanda yang berwarna merah putih biru di atas Hotel Yamato Surabaya.
Pengibaran ini memicu rasa tidak terima dari para pejuang bangsa yang akhirnya menimbulkan aksi heroik. Dengan segenap keberanian, para pejuang merobek warna biru pada bendera dan menyisakan warna merah putih yang tidak lain adalah warna Bendera Indonesia.
